Halaman

Sabtu, 11 Maret 2017

4 Hal Sepele Yang Bisa Menyelamatkan Hubungan Suami Istri | Long Last Love | Tips Romansa dan Seksual Hubungan Suami Istri

hubungan suami istri

"Dibutuhkan dua orang bagi sebuah pasangan untuk menikah," kata Harriet Lerner, PhD, seorang penulis buku The Dance of Anger, "Namun hanya dibutuhkan satu orang saja untuk membuat hubungan yang lebih baik."

Satu – satunya cara agar pernikahan Anda gagal dan berujung pada perceraian adalah dengan menunggunya yang memulai menjadi lebih baik. Sebaliknya Anda hanya diam. Cara mudah yang dapat dilakukan dalam kegiatan sehari-hari untuk meningkatkan pernikahan-dimulai dengan Anda dan perilaku Anda sendiri.

Berikut beberapa langkah yang dapat Anda lakukan, hal yang sangat mudah untuk meningkatkan kualitas pernikahan Anda.

1. Jelaskan dalam tiga kalimat singkat (atau kurang).

Pasangan Anda mungkin mengatakan hal-hal seperti "Saya tidak ingin berbicara" atau saya tidak pandai bicara. "Biasanya, masalah sebenarnya adalah bahwa ia justru dibanjiri terlalu banyak informasi dan menutup diri serta menolak untuk memahami hal yang sebenarnya terjadi. Namun sekalinya berucap Anda justru terlalu banyak bicara (baca : ngomel)


Jadi, ketika Anda berniat untuk mengutarakan sebuah masalah, cukup nyatakan permasalahan Anda dengan singkat dan jelas. Sebagai contoh “kamu bilang mau bersihin dapur, tapi ternyata tidak”. 

Hal yang sangat sederhana dan tidak terlalu banyak menguras energi. Tidak perlu tambahkan hal – hal lain untuk memberikan teguran seperti “kamu bohong ya, bilangnya mau bersihin dapur tapi ternyata gak dibersihin juga. Tadi aku lihat piring di meja makan juga belum kamu ambil. Oh ya, anjing juga tadi kenapa ga dimasukkan ke rumah?”. Ribet kan? Pasangan Anda belum tentu menerima cara Anda menyampaikannya.


hubungan suami istri



2. Gunakan rumusan “saya”

Teknik ini mengharuskan Anda untuk berbicara tentang perasaan Anda dan bukan tentang perilaku pasangan Anda. Misalnya, jika pasangan Anda sering terlambat, hentikan katakan padanya bahwa, "Kamu selalu terlambat, bisa gak sih on time?”.

Tanpa Anda sadari ini sebenarnya sangat kasar dan mungkin menyinggung perasaan, ketimbang mengatakan hal tersebut akan lebih baik jika Anda berkata, "Ini lebih sulit bagi saya ketika kamu terlambat karena saya tidak tahu bagaimana caranya merencanakan makan malam. "

Dengan cara ini, Anda dapat berbicara tentang masalah ini tanpa menyerang kebiasaan dia. Namun tidak berarti mengungkapkan perasaan selalu benar adanya ya. Gunakan kalimat ini sesuai konteks dan belajar memahami suasana hati pasangan Anda.

3. Coba "foreplay."


Berapa lama sudah Anda tidak merasakan kualitas seks yang hebat bersama pasangan? 1 minggu lalu? 1 bulan lalu? atau sudah bertahun – tahun lamanya?

hubungan suami istri yang baik


Ketimbang berpikir untuk langsung melakukan penetrasi, cobalah beberapa pose foreplay yang bisa Anda lakukan sebelum melakukan hubungan seks. Buat suasananya menjadi sama seperti Anda melakukan malam pertama bersama suami baru lakukan penetrasi. Bisikkan kalimat yang bisa membuat ia “greget” bersama Anda. Hal sangat sepele namun dapat mengubah suasana hati esok hari.

4. Cinta-dan pujian-khusus.

Kapan terakhir kali Anda mengatakan, "Kau yang terbaik, dan aku mencintaimu." Mungkin sewaktu ulang tahunnya atau tidak pernah sama sekali. Hanya saja hal ini belum cukup. Pada hari-hari awal hubungan Anda, mungkin ada banyak, banyak sifat-sifat indah pasangan yang Anda perhatikan. 

Humor yang kering atau cara ia menyapa Anda. Semakin lama hidup bersama-sama,maka hal – hal detil seperti itu semakin redup. Pikirkan kembali kapan Anda mengucapkan pujian – pujian kepada pasangan Anda. Mulailah kebiasaan baik itu membangun rumah tangga Anda kembali.


Hal sepele namun dibina dan dipupuk sedikit demi sedikit untuk membangun hubungan Anda kembali. Karena semua berawal dari komunikasi yang baik dan tepat.